Berdasar pada umum debet timbul karena adanya transaksi penjualan produksi barang / jasa perusahaan, yang mana pembayaran yang dilakukan per pihak bersangkutan akan dijalani sesudah tercecer transaksi komersial. Hal tersebut mengingat sebab piutang ialah harta ataupun aset dari perusahaan yang memiliki nilai super penting jadi harus luar biasa dilakukan garis haluan standar yang wajar serta cara-cara yang bisa super dengan karet debitur. Beserta demikian oleh karena itu perlu untuk disusun suatu prosedur yang tepat dengan demikian bisa menyampaikan dampak saat kemajuan kongsi.
Untuk jati diri piutang swasembada bisa dianalisis melalui lapuk tanggungan utang yang tentu dibayar sebelum waktu yang sesuai beserta kesepakatan. Gambaran pertama piutang adalah memilikinya nilai jatuh waktu yang memaparkan penjumlahan prestise transaksi tertinggi kemudian ditambahkan nilai sematan untuk dibayarkan di luruh jatuh tempo. Kemudian yaitu adanya tanggal jatuh tempo yang sanggup diketahui daripada waktu lamanya atau umur piutang. Setelah itu adalah memilikinya bunga yang berlaku, dan pastinya tagihan terjadi karena pembeli tutup memutuskan untuk melakukan transaksi kredit & menimbulkan memilikinya bunga. Di hal berikut, bunga dibayar sebagai efek pembeli.
Sesudah mengetahui ciri-ciri dari debet, selanjutnya ialah mengetahui kira-kira jenis tagihan. Pertama ialah piutang usaha yang adalah jumlah pemesanan kredit daripada para pelanggan. Utang itu timbul sebab penjualan produk ataupun servis yang diperkirakan tertagih dalam tempo ruang 30 hingga 60 hari. Kedua ialah piutang wesel tagih yang merupakan surat formal yang diterbitkan olehkarena itu pengukuran tagihan. Wesel tagih sendiri menyimpan waktu tagih kisaran 60 sampai 90 hari. Ke-3 adalah tagihan lain-lain yang mencakup debet lainnya selain piutang kulak. Misalnya merupakan piutang kembang, uang seri muka karyawan, utang gaji, serta restitusi pajak. piutang adalah dan contohnya sudah biasa ini tidak lah berasal daripada kegiatan operasional perusahaan.